Kamu

Seperti biasa, pagi ini diawali dengan sebuah panggilan dari kamu untuk membangunkan ku dari tidur malam yang nyenyak. Ya, sebuah panggilan untuk sholat subuh. Memang dari awal aku yang menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Sampai-sampai ketika kami sedang ada masalah di malam harinya, dia masih mau untuk membangunkan ku di pagi harinya. Sungguh aku sangat berterimakasih dengan hal itu.

Aku tau, cintamu memang lebih besar dari ku, sampai-sampai kau rela memberikan apapun untuk ku agar aku selalu tersenyum di hadapanmu. Sungguh banyak pengorbanan yang telah kau berikan kepada ku. Aku hanya bisa tersenyum akan hal itu, aku memang tidak bisa memberikan banyak kepadanya. Yang aku bisa hanya memberikan kasih sayang yang lebih kepadanya. Aku sadar, aku memang tidak sekaya orang lain yang
bisa memberikan apapun untuk pasangannya. Tapi aku hanya punya cinta yang sangat besar yang akan aku berikan untuknya selama mungkin.

Aku hanya bisa memberikan fasilitas kepadamu seperti mengantar/menjemputnya, tapi maaf aku tidak bisa memberikan hal lain lagi selain menyayangimu dan mencintaimu setulus hatiku. Kamu, sosok terindah yang pernah aku lihat di depan mataku. Kamu, bagaikan malaikat yang selalu setia mendampingi dan menyayangiku. Kamu, anugrah terindah yang pernah ku miliki.

Maaf bila aku sering menyakitimu, maaf bila aku sering membuatmu menangis, maaf bila aku sering membuatmu kecewa. Aku hanya manusia yang lemah, yang tak bisa melindungimu kapan saja. Dan aku juga bukan manusia yang sempurna yang selalu bisa membuatmu tertawa kapan saja. Tapi aku akan mencoba menjadi yang terbaik di hatimu agar kelak kita bisa menjalani hidup bersama sampai ajal menjemput kita.

I Love You!